Cikgu Malaysia Kunjungi Sekolah TK di Bendul Merisi


                                                                                                                                                
Para cikgu asal Malaysia datang ke TK Aisyiyah 02 Surabaya untuk belajar pengelolaan pendidikan usia dini.

Mereka menilai pembelajaran usia dini di Kota Pahlawan bisa menjadi rujukan pendidikan di negeri Jiran.

Para cikgu itu berasal dari Yayasan Takmir Pendidikan Angkatan Belia Islam Malaysia. Mereka mendatangi berbagai sekolah tingkat dasar di Surabaya untuk menyerap lebih dalam proses transfer ilmu pada peserta didik.

Kepala TK Aisyiyah 02, Noerul Sahimah, menjelaskan, proses pembelajaran di bangku anak usia dini memang harus menyenangkan. Konsep pendidikan yang menekankan pada budi pekerti dan nilai luhur menjadi poin utamanya. Termasuk juga penguatan karakter siswa yang bisa memastikan mereka mendapatkan masa depan yang cerah.

"Kedatangan para guru dari Malaysia ini juga menjadi bagian dari program pertukaran guru dari Indonesia dan Malaysia," kata Noerul.

Menurut dia, para guru dari Malaysia juga belajar kesenian di Surabaya. Mulai dari tarian, puisi sampai drama kolosal. Mereka ingin menikmati kesenian daerah di Indonesia sebagai bagian dari pendidikan karakter yang diberikan pada anak.

Noerul menjelaskan, kedatangan mereka juga diharapkan bisa saling tukar pikiran dalam dunia pendidikan. Baik di Indonesia maupun di Malaysia memiliki kesamaan dalam pengelolaan pembelajaran yang mengedepankan hati dan prestasi.

"Ini menjadi kesempatan berharga bagi kami untuk bertukar pikiran dengan para cikgu dari Malaysia," kata dia.

Total sebanyak 20 peserta lawatan pendidikan yang bertajuk ‘Sahabat untuk Selamanya’ ini juga berkunjung ke empat sekolah bustanul athfal lainnya yang ada di Surabaya.

Noor Saadah, seorang cikgu asal Malaysia mengatakan, proses pendidikan usia dini di Surabaya menyita perhatiannya. Bersama para rombongan cikgu lainnya, dia berharap besar bisa menerapkan konsep pendidikan di Surabaya ketika kembali ke Malaysia.



Komentar